JO memberi les maen saham (d/h Komunitas Sayank Saham; d/h Saham Bumi: saham Bakrie sejuta umat)

Juni 23, 2010

elty di tol ciawi … 230610

Filed under: ELTY — bumi2009fans @ 11:30 pm

ELTY Gandeng BUMD Jabar Kerjakan Tol Ciawi-Sukabumi
Rabu, 23 Juni 2010 – 17:39 wib
Widi Agustian – Okezone

JAKARTA – PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menggandeng BUMD Jawa Barat, PT Jasa Sarana dan pemegang konsensi tolnya, PT Bukaka dalam mengerjakan proyek ruas tol Ciawi-Sukabumi yang nilainya mencapai Rp1,4 triliun.

“Hari Jumat nanti Jasa Sarana akan mengadakan RUPS untuk minta izin pemegang sahamnya untuk masuk dalam konsorsium ini,” imbuh Presiden Direktur ELTY Hiramsyah S Thaib dalam paparan publik di Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Rabu (23/6/2010).

Dana sebesar RP1,4 triliun ini didapatkan dari pinjaman konsorsium perbankan dengan lead BNI sebesar Rp700 miliar. Selanjutnya, sisanya perseroan akan menggunakan ekuitasnya.

Nantinya, ELTY akan menguasai sebanyak 60 persen, JAsa Sarana 25 persen dan Bukaka 15 persen dari ruas tol tersebut. Seksi satu ruas tol Ciawi-Sukabumi tersebut, yakni Ciawi-Lido sepanjang 12km akan mulai dibangun. Dana yang dibutuhkan untuk seksi satu ini adalah Rp700 miliar. Dari situ, ELTY memiliki 60 persen atau setara dengan Rp361 miliar.

“Ada pengurangan sebesar Rp400 miliar dalam pengembangan jalan tol Ciawi-Sukabumi oleh karena konfirmasi investor strtegis (jasa Sarana) untuk terlibat dalam proyek dan kemungkinan adanya pendanann pre IPO financing untuk PT Bakrie Toll Road dalam waktu dekat,” jelasnya.

Akuisisi Lido Lake Resort

Karena adanya ruas tol Ciawi-Sukabumi yang akan melewati Lido, ELTY juga bakal melakukan akuisisi atas Lido Lake Resort yang merupakan hotel bintang empat dengan 203 kamar, lapangan golf dengan total lahan 1.037 ha.

Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp350 miliar untuk memberli dan mengembangkan resort tersebut. “Untuk itu kita akan minta izin pemegang saham dalam RUPS Jumat mendatang,” kilahnya.

Selain itu, dalam mengembangkan Bogor Nirwana Residance, ELTY juga menggaet mitra lagi di mana perseroan bisa mengurangi pengeluaran sebesar Rp500 miliar untuk pengembangan Bogor Nirwana Residence (BNR) karena pihaknya melakukan join operation dengan investor strategis.

Alhasil, ELTY hanya akan mengeluarkan dana sebesar Rp200 miliar untuk akusisi 60 ha tanah di sekitar BNR, pengembangan proyek dan infrastruktur. Sayangnya, terkait perjanjian rahasia, dia enggan menyebut siapa mitra tersebut.(ade)
23/06/2010 – 18:11
Bakrieland Bangun Tol Ciawi-Lido di Q2 2011
Agustina Melani

(IST)
INILAH.COM, Jakarta – PT Bakrieland Development Tbk akan membangun jalan tol Ciawi-Lido sepanjang 12 km pada kuartal kedua 2011 dengan nilai investasi diperkirakan sebesar Rp1,4 triliun.

Jalan tol Ciawi-Lido merupakan salah satu pengembangan jalan tol Ciawi-Sukabumi sepanjang 54 km dalam sesi pertama. Pembebasan lahan diperkirakan akan selesai dalam waktu 6 bulan hingga 8 bulan. “Pembangunan jalan tol Ciawi-Lido sepanjang 12 km akan dibangun pada kuartal kedua 2011 dan akan selesai pada 2012,” ujar Hiramsyah, Rabu (23/6).

Perseroan telah mendapatkan kredit sindikasi pinjaman dari BNI dan bank lainnya antara lain BRI, BPD Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bank Riau. “Sekitar 60% atau Rp700 miliar dari pinjaman dan sisa ekuitas,” kata Hiramsyah.

Perseroan juga membangun jalan tol Pejagan-Pemalang dengan panjang jalan tol sekitar 58 km.

Terkait kinerja bisnis perseroan pada 2010, Direktur Keuangan PT Bakrieland Development Tbk, Ferdinand Sadeli menuturkan Perseroan menargetkan penjualan sekitar Rp1,4 triliun-Rp1,5 triliun pada 2010. Penjualan akan didukung dari penjualan kondominium sebesar Rp700 miliar-Rp750 miliar dan sisanya dari hotel, resort dan perkantoran.

Perseroan juga menargetkan memiliki cadangan lahan sekitar 15 ribu hektar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. [mel/cms]

bCONNECT @btel : 240610

Filed under: Terkait BUMI&GRUP — bumi2009fans @ 4:49 pm

24/06/2010 – 13:55
Bakrie Bidik Pendapatan 30% dari Service Data
Makarius Paru

INILAH.COM, Jakarta – Komisaris Utama Bakrie Telecom, Anindya Bakrie mengatakan pada 3-5 tahun ke depan Bakrie menargetkan perolehan revenue sekitar 30% dari bisnis layanan atau data service.

“Tahun ini total capital expenditure untuk Bakrie Telecom termasuk ke Bakrie Connectivity capai US$100 juta, dalam 3-5 tahun ke depan targetkan peroleh 30% revenue dari bisnis layanan atau service data,” kata Anindya Bakrie di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (24/6).

Katanya lagi, dengan dibentuknya akan usaha baru dibawah Bakrie Telecom, yaitu Bakrie connectivity maka ke depannya belum diketahui bagaimana alokasi capexnya. Selama 3 tahun terakhir total capex untuk Bakrie capai US$200 juta, ke depannya belum ada guidance.

Direktur Utama PT Bakrie Telecom, Erick Meijer menegaskan pihaknya belum bisa memberikan berapa target laba dari usaha baru ini. “Ini kan produk dan bisnis baru, tidak bagus kalau ditetapkan tergat muluk-muluk, nanti bisa saja terlalu besar targetnya. Yang terpenting bisnisnya bisa jalan dulu,” katanya. [san/cms]
3/06/2010 – 15:02
Investasi US$100 Jt, BTEL Luncurkan BConnect

(IST)
INILAH.COM, Jakarta – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) hari ini resmi mengumumkan Bakrie Connectivity (BCONNECT) sebagai unit anak usaha baru. Dengan investasi senilai US$100 juta tahun ini.

“Kehadiran Bakrie Connectivity akan menjawab sekaligus memenuhi keinginan para pengguna internet broadband di Indonesia. Hal ini disebabkan karena potensi internet broadband sangat luar biasa di Indonesia. Tujuannya memasarkan layanan internet broadband wireless access (BWA) berkecepatan tinggi berbasis CDMA teknologi EVDO,” papar Anindya N. Bakrie selaku Direktur Utama BTEL, di Jakarta Rabu (23/6).

Data ITU (International Telecommunication Union) yang menunjukkan bahwa tahun 2009 ada 30 juta pengguna internet di Indonesia atau baru mencapai 12,5%penetrasinya. Sementara data sebuah lembaga konsultan dan riset bisnis internasional menyatakan akan ada 234 juta pelanggan selular di Indonesia atau 90% dari populasi penduduk di tahun 2014. Dari jumlah tersebut 20% diproyeksikan akan menjadi pelanggan 3G. Sedangkan kontribusi pendapatan mobile data akan tumbuh 40% .

Demikian pula pertumbuhan distibusi komputer yang tumbuh antara 25% hingga 30% setiap tahunnya. Data IDC memperlihatkan di tahun 2009 distibusi komputer ada 2,5 juta dan diperkirakan naik menjadi 3,5 juta di tahun 2010. Pertumbuhan distribusi komputer tersebut turut mendukung perkembangan penggunaan internet di Indonesia.

Untuk mengembangkan BCONNECT, PT Bakrie Telecom Tbk merencanakan investasi senilai US$ 100 Juta dalam tahun ini. Nilai Investasi ini diperhitungkan sebagai upaya membesarkan penetrasi pasar dalam bisnis layanan data yang baru berkisar 10%.

Penetrasi tersebut terbilang kecil di tengah pertumbuhan teknologi digital yang pesat di seluruh dunia. Sebagai perbandingan, di Amerika dan Eropa penetrasi pasar bisnis serupa sudah lebih dari 40 %. Asumsi pertumbuhan prosentase itu akan berkelanjutan dan menghadirkan juga

paradigma baru tentang ketergantungan personal maupun sosial terhadap internet. Demikian juga di Indonesia.

“Itu sebabnya terbuka peluang bagi BCONNECT untuk memperbesar raihan penetrasi pasar (market share) di dalam negeri. Apa dan bagaimana strategi produk, pemasaran dan jenis layanan BCONNECT akan di sampaikan

dalam peluncuran produk BCONNECT yang rencananya akan kami gelar dalam satu dua hari ke depan.” jelas Erik Meijer, Direktur Utama PT Bakrie Connectivity.

Disamping itu Bakrie Connectivity juga berhasil menggandeng sebuah perusahaan berkelas internasional. Kerjasama ini akan memberikan pengalaman baru untuk para pengguna internet di Indonesia. Sayangnya Erik masih enggan menjelaskan siapa mitra internasionalnya tersebut.

“Tunggu 1 hari lagi ketika kami perkenalkan produk baru Bakrie Connectivity. Yang pasti pelanggan akan mengalami sensasi yang jauh berbeda dibanding pengalaman berinternet selama ini. Ini ciri khas Bakrie Connectivity dan akan kami pertahankan sebagai nilai lebih kepada pelanggan,” ujarnya. [hid]

right issues n EKSPANSI, sami mawon, jalan tru$ : 230610

Filed under: ELTY, jalan tol n properti — bumi2009fans @ 12:28 am

23/06/2010 – 17:52
Inilah Alasan ELTY Turunkan ‘Rights Issue’!
Agustina Melani

(IST)
INILAH.COM, Jakarta – PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menurunkan penawaran umum terbatas/rights issue dari Rp5,4 triliun menjadi Rp3,2 triliun karena telah mendapatkan mitra strategis.

“Dalam dua minggu ini, kita mendapatkan confirm strategic partner untuk pengembangan proyek dan berdampak terhadap downsize penawaran umum terbatas tapi tidak mengubah program kita,” tutur Hiramsyah saat paparan publik, Rabu (23/6).

Hiramsyah mengatakan, salah satu mitra strategis yaitu PT Jasa Sarana dalam pengembangan jalan tol Ciawi-Sukabumi. Selain itu, perseroan mendapatkan strategic partner asing untuk pengembangan proyek Bukit

Jonggol Asri.

“Keyakinan performance perseroan pada kuartal ketiga dan keempat 2010 yang jauh lebih baik akan meningkatkan dana internal sehingga menurunkan dana penawaran umum terbatas,” kata Hiramsyah.

Aksi perseroan belakangan ini adalah melakukan penawaran umum terbatas IV dengan target dana sekitar Rp3,2 triliun. Komposisi penggunaan dana penawaran umum terbatas IV sebesar Rp3,2 triliun untuk pembelian lahan

2,085 M2 tanah di CBD Jakarta-Rasuna Episentrum sebesar Rp25 miliar , Rp115 miliar untuk pembelian 9.357 M2 tanah enclave di CBD Jakarta-Rasuna Episentrum, sekitar Rp250 miliar untuk pengembangan proyek Rasuna Episentrum, sekitar Rp130 miliar untuk pengembangan dan modal

kerja proyek kota baru CBD Jakarta Timur, proyek JV dengan Perumnas, sekitar Rp458 miliar untuk pengembangan jalan tol Kanci-Pejagan.

Untuk biaya operasi dan pengembangan rest area, sekitar Rp391 miliar untuk

pengembangan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi, Rp350 miliar untuk akuisisi dan pengembangan Lido Lake Resort dan menjadikan kepemilikan 99,99%, sekitar Rp200 miliar untuk akuisisi 60 hektar tanah di sekitar

Bogor Nirwana Residence, sekitar Rp150 miliar untuk pembelian 20% saham PT Sentul City pada harga Rp100 dengan total transaksi Rp501 miliar, Rp1.000 miliar penyertaan ekuitas pada Bukit Jonggol Asri menjadikan

kepemilikan 51% dengan total transaksi Rp1,917 miliar dan Rp125 miliar untuk lain-lain.

Hiramsyah menuturkan, pelaksanaan penawaran umum terbatas tersebut dalam lima tahun ke depan perseroan dapat mencari pendanaan dari pinjaman.

Harga pelaksanaan penawaran umum terbatas PT Bakrieland Development Tbk sebesar Rp160 per lembar saham dengan target dana Rp3,2 triliun. Jumlah saham baru sekitar 19,959 miliar lembar saham dengan rasio 1 berbanding 1. Periode perdagangan penawaran umum terbatas mulai 9 Juli-21 Juli 2010. Selain itu, perseroan mengeluarkan waran dengan harga Rp165 dan jumlah waran sekitar Rp1,2 triliun.

Jumlah lembar waran sekitar 6,985 miliar waran dengan rasio 20 saham baru mendapatkan tujuh waran. Yang bertindak sebagai pembeli siaga PT Danatama Makmur dan PT Madani Securities. Perseroan akan meminta persetujuan penawaran umum terbatas pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 Juni. [mel/hid]
Grup Bakrie Mulai Bangun The Convergence
Gedung yang menjadi tempat konsolidasi perusahaan-perusahan Grup Bakrie ini selesai 2012
SELASA, 22 JUNI 2010, 10:36 WIB
Arfi Bambani Amri, Sandy Adam Mahaputra

VIVAnews – Grup Bakrie memulai pembangunan gedung The Convergence, sebuah gedung yang diharapkan menjadi tempat konsolidasi semua perusahaan segrup. Peletakan batu pertama gedung yang terletak di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta, ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bakrieland, Hiramsyah Thaib.

“Pembangunan ini bukti komitmen Grup Bakrie melakukan pengembangan ke depan terkait media, komunikasi dan telekomunikasi,” kata Hiramsyah dalam sambutannya, Selasa 22 Juni 2010. “Di mana akan disinergikan juga dengan industri kreatif,” katanya.

Peletakan batu pertama ini dihadiri oleh CEO Grup Bakrie Anindya Bakrie, Wakil Pemimpin Redaksi tvOne Nurjaman Mochtar, Pemimpin Redaksi antv Azkarmin Zaini dan Presiden Direktur VIVAnews, Andi Zulkarnaen Mallarangeng, dan Direktur Konvergensi Grup VIVA, Ardi Bakrie.

Gedung ini direncanakan memiliki 30 lantai dengan luas 5.700 meter persegi. Grup Bakrie memperkirakan pada Mei 2012, gedung ini siap ditempati perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah Grup Bakrie.

Menurut Anindya, gedung ini merupakan impian dan aspirasi dari jajaran Grup Bakrie untuk melakukan sinergi dan konvergensi. “Selain itu, ini juga penghematan biaya, karena kalau satu gedung akan lebih sedikit ongkos,” ujar Anindya.

Gedung The Convergence ini berlokasi di sisi timur Epicentrum Walk, sebuah gedung Bakrie Group yang mengkombinasikan perkantoran dan mal. “Mudah-mudahan, dengan selesainya gedung ini,” kata Anindya, “kawasan Rasuna Epicentrum ini menjadi worth destination.”

• VIVAnews

skandal optima: yang CEMAS PAJAK … 220610

Filed under: OPTIMA under scrutinies — bumi2009fans @ 12:15 am

Sepertiga nasabah Optima belum klaim efek
Selasa, 22/06/2010 18:24:19 WIBOleh: Agust Supriadi
JAKARTA (Bisnis.com): PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimbau nasabah PT Optima Kharya Capital Securities (OKCS) agar mengklaim rekening efeknya, menyusul proses verifikasi yang mendekati tahap final.

Direktur Pengawasan dan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan dari sekitar 401 nasabah OKCS yang rekeningnya aktif, sejauh ini 262 telah mengajukan klaim.

“Dari situ, sekitar 130 nasabah telah clean and clear dan sekitar 132 masih diverifikasi. Kami menyarankan nasabah segera mengklaim efek mereka, karena masih ada sekitar 130 nasabah yang belum mengajukan klaim,” tuturnya kepada Bisnis, sore ini.

Saat ini, lanjutnya, proses verifikasi telah memasuki tahap (batch) empat, yang ditargetkan menjernihkan status 40 lagi rekening nasabah. Sekitar 30 rekening telah jelas status kepemilikan dan nilai klaimnya dan akan dialihkan ke 20 broker berbeda.

Sebelumnya, Kepala Biro Transaksi Lembaga Efek (TLE) Nurhaida menyatakan sekitar 100 nasabah yang rekeningnya telah dinyatakan bersih berkeinginan memindahkan efeknya ke broker lain. Ditambah 30 nasabah, total ada 130 nasabah OKCS yang akan memindahkan rekening efeknya ke sekuritas lain.(htr)