JO memberi les maen saham (d/h Komunitas Sayank Saham; d/h Saham Bumi: saham Bakrie sejuta umat)

November 19, 2009

sistem utang emang ngetren terus di the bakries : 191109

Filed under: Utang Bumi & Grup — bumi2009fans @ 11:33 pm

Jumat, 20 November 2009 | 08:08

AKSI KORPORASI DEWA

DEWA Akan Rights Issue hingga US$ 65 Juta

JAKARTA. Emiten Grup Bakrie tak henti-hentinya membuat kejutan. Kali ini, PT Darma Henwa Tbk (DEWA), anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), berencana menggelar penawaran umum terbatas saham (rights issue) dengan target perolehan dana antara US$ 60 juta hingga US$ 65 juta atau Rp 570 miliar – Rp 617,5 miliar (kurs Rp 9.500 per dollar AS).

Rencananya, DEWA akan memakai sebagian dana itu untuk modal kerja pada tahun 2010. “Sekitar US$ 15 juta hingga US$ 20 juta akan kita alokasikan bagi modal kerja di Kaltim Prima Coal dan Arutmin,” terang Muhamad Baskoro, Sekretaris Perusahaan DEWA, saat dihubungi KONTAN, kemarin (19/11). Sebagian dana lainnya, akan mereka anggarkan untuk percepatan pembayaran utang.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2009, total kewajiban DEWA mencapai US$ 191,53 juta. Sebesar US$ 120 juta merupakan pinjaman dari United Overseas Bank Asia Ltd (UOB).

Baskoro menyebutkan, jumlah saham yang ingin DEWA tawaran mencapai empat hingga enam miliar saham. Sementara hingga saat ini, total saham DEWA yang tercatat sebesar 15.609.809.820 saham. Artinya, dengan kondisi ini, rasio rights issue itu berkisar 3,9 : 1 atau 2,6 : 1.

Katakanlah Darma Henwa menginginkan memperoleh target maksimum rights issue US$ 65 juta, artinya dengan menjual 4 miliar – 6 miliar saham, harga rights issue berada di level Rp 108,3 – Rp 162,5 per saham.

Berdasarkan data RTI per 30 Oktober lalu, komposisi pemegang saham DEWA adalah Zurich Asset International sebesar 25,64% dan Goldwave Capital Limited sebanyak 24,75%. Masyarakat dengan kepemilikan dibawah 5% mengantongi 49,61%. Sekedar catatan, BUMI secara tidak langsung memiliki 44% saham DEWA lewat Zurich dan Goldwave.

Baskoro menyatakan, tanggal 25 November mendatang, DEWA akan memasukkan proposal rights issue ini ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Bila tidak ada kendala, manajemen DEWA menargetkan rights issue itu akan selesai Januari 2010.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Riset Financorpindo Nusa Edwin Sebayang berpendapat, hal ini merupakan langkah yang baik bagi Darma Henwa. “Apalagi prospek usaha kontraktor pertambangan saat ini sangat menguntungkan,” terang Edwin.

DEWA yang masuk dalam anggota grup Bakrie, juga terkena sentimen positif akibat pembelian saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh PT Multicapital yang masuk dalam konsorsium PT Multi Daerah Bersaing. Pasalnya, pemegang saham Multicapital saat ini adalah BUMI dan Bakrie Capital. Bisa saja, DEWA kecipratan rezeki berupa proyek penggarapan tambang Newmont.

Namun, Edwin mengingatkan, investor harus memperhitungkan, berapa harga rights issue yang akan ditawarkan DEWA. Namun, Edwin mengaku belum memiliki hitungan harga saham yang wajar untuk rights issue DEWA. Kemarin, harga saham DEWA turun 0,53% ke level Rp 187 per saham.

Yuwono Triatmodjo KONTAN

DEWA Terbitkan Right Issue Rp650 Miliar?

Kamis, 19 November 2009 – 18:16 wib

 

JAKARTA – PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dikabarkan akan melakukan penawaran umum saham terbatas (right issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp600 miliar-Rp650 miliar.

“Rencananya right issue di sekitar itu, kira-kira Rp600 miliar,” kata Corporate Secretary DEWA Muhammad Baskoro saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/11/2009).

Dia mengatakan, saat ini perseroan masih mengkaji aksi korporasi tersebut sehingga belum bisa menentukan harga right issue. Dia hanya mengungkapkan, harganya akan berkisar di level Rp200 ke atas. “Harganya belum ditetapkan, tapi kita harapkan di atas Rp200,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Keuangan DEWA Gani Buston saat dihubungi okezone tidak mengatakan lebih lanjut mengenai right issue tersebut saat dikonfirmasi.

“Nanti kalau sudah ada kepastian (penerbitan right issue), pasti saya kabari. Sekarang saya lagi tidak di Jakarta, saya sedang ada meeting,” elak Gani.

Kabar penerbitan saham baru DEWA sebenarnya sudah santer di pelaku pasar sejak akhir 2008. Wacana ini semakin jelas karena terepresentasi dari peningkatan modal dasar.

Pada akhir 2008, DEWA meningkatkan modal dasar menjadi Rp6 triliun dari sebelumnya Rp4 triliun. Jumlah saham modal dasar ditingkatkan dari empat miliar saham menjadi enam miliar saham.

Kabarnya DEWA sedang membutuhkan dana besar untuk pengerjaan proyek milik induk usahanya yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yaitu Newmont dan proyek Dairy milik Herald.

DEWA yang merupakan anak usaha tidak langsung BUMI dikabarkan bakal menjadi kontraktor pertambangan proyek grup Bakrie di tambang Newmont dan Herald. Sayangnya, Baskoro belum bisa menjelaskan lebih lanjut. “Kalau yang itu (Newmont dan Herald) belum lah. Nanti ya,” ujarnya. (Whisnu Bagus & Widi Agustian/Koran SI/ade)

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar