JO memberi les maen saham (d/h Komunitas Sayank Saham; d/h Saham Bumi: saham Bakrie sejuta umat)

April 6, 2016

TRUB: uda SUBMIT neh… 271011_060416

Filed under: Saham Trub — bumi2009fans @ 12:02 am

JAKARTA neraca/okezone – Hingga Desember 2015, pendapatan PT Truba Alam Manunggal Tbk (TRUB) turun tajam menjadi Rp92,89 miliar dibandingkan pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya yang Rp1,32 triliun.

Disebutkan, laba bruto tercatat Rp23,16 miliar turun dari laba bruto tahun sebelumnya Rp243,48 miliar namun perseroan mencetak rugi sebelum pajak Rp604,50 miliar usai hanya menderita rugi sebelum pajak Rp20,86 miliar di tahun sebelumnya. Hal itu salah satunya karena melonjaknya beban lain-lain bersih menjadi Rp594,50 miliar dari beban lain-lain bersih tahun sebelumnya Rp20,86 miliar.

Rugi bersih diderita Rp592,81 miliar naik tajam dari rugi bersih tahun sebelumnya yang Rp58,40 miliar. Jumlah aset per Desember 2015 mencapai Rp714,77 miliar turun tajam dari jumlah aset per Desember 2014 yang Rp2,50 triliun. Asal tahu saja, performance kinerja keuangan TRUB kurang positif. Pasalnya, selain masih membukukan rugi, perseroan juga kurang disiplin.

Belum lama ini, pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sanksi tambahan berupa suspensi dan perpanjangan penghentian sementara perdagangan saham, lantaran belum melaksanakan kewajiban terkait laporan keuangan per September 2014. Ketiga emiten yang belum melaksanakan kewajiban tersebut adalah PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN), PT Leo Investments Tbk (ITTG), dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.

Divisi Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna pernah bilang, pihaknya telah pula menjatuhkan sanksi berupa peringatan tertulis III dan denda Rp150 juta kepada tiga emiten tersebut. Namun, mereka belum juga melakukan pembayaran denda. Bahkan, ada yang belum menyampaikan laporan keuangan.

“Tanggal 29 Januari 2015 batas akhir penyampaian laporan keuangan dan pembayaran denda,” ungkapnya.

Dirinya merinci, BORN dan TRUB belum membayar denda. Sedangkan, ITTG belum menyampaikan laporan keuangan kuartal III-2014 dan belum membayar denda. Tercatat kinerja keuangan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk tercatat masih belum cukup baik sepanjang semester I tahun 2015. Hal ini terlihat dari adanya kerugian yang dibukukan oleh perseroan.

Disebutkan, rugi bersih yang dibukukan sepanjang semester I tahun 2015 sebesar Rp44,17 miliar. Jumlah ini menurun 72,9 persen dibanding kerugian yang dibukukan pada periode sama tahun lalu. Kerugian yang dialami perseroan pada semester I tahun lalu terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dan keuangan yang harus dikeluarkan perseroan meski pendapatan tercatat mengalami peningkatan.

Adapun pendapatan yang dibukukan perseroan di semester I tahun lalu tercatat meningkat 4,31 persen menjadi Rp627,81 miliar. Beban pendapatan turun 13,94 persen menjadi Rp540,62 miliar. Kemudian laba kotor yang dibukukan semester I tahun ini yakni sebesar Rp87,19 miliar, sementara di periode sama tahun lalu mencatat rugi kotor Rp26,28 miliar.

(mrt)

Truba raih proyek PLTU Rp261 miliar

Oleh Irvin Avriano A.

Kamis, 27 Oktober 2011 | 12:53 WIB

JAKARTA: Kontraktor PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk memenangkan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) senilai Rp176,97 miliar dan US$9,43 juta atau setara Rp83,69 miliar

Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia hari ini, manajemen emiten berkode saham TRUB tersebut mengatakan proyek pembangunan PLTU yang dimenangkan berada di Jambi.

“Truba telah memenangkan proyek pembangunan PLTU Tebo [berkapasitas] 2×7 mW di Kabupaten Tebo, Jambi, dari PLN,” ujar Sekretaris Perusahaan Truba Kristono Wardhana dalam suratnya tersebut.

Harga saham perusahaan masih stagnan di Rp50 siang ini dan membentuk kapitalisasi pasarnya Rp789,97 miliar.

Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan perusahaan yang dipimpin Arifin Wiguna itu memiliki PT Alam Manunggal sebagai pemegang saham mayoritas, 10,22%. (Bsi)

TRUB menargetkan kontrak sebesar US$ 100-150 juta tahun ini dimana hingga semester I-2011 perseroan telah memperoleh kontrak senilai US$ 16 juta dan Rp 25 miliar. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,57 triliun dimana sepanjang kuartal I-2011 pendapatan tercatat Rp 601,97 miliar, naik 2,8% dibandingkan tahun lalu.

Sumber : IPS RESEARCH
Truba Raih Kontrak US$16 Juta Lebih di Sem1-2011

Oleh: Agustina Melani
Pasar Modal – Senin, 15 Agustus 2011 | 12:02 WIB

INILAH.COM, Jakarta – PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) mendapatkan kontrak senilai US$16 juta plus Rp25 miliar hingga semester pertama 2011.

Sekretaris Perusahaan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk Gamala Katoppo mengatakan, nilai kontrak US$16 juta plus Rp25 miliar itu didapatkan dari empat proyek. Proyek itu antara lain pembangunan smelter PT International Nickel Tbk (INCO), PT Krakatau Daya Listrik, PT Daewoo dan PT Krakatu Steel Tbk (KRAS). Keempat proyek tersebut termasuk proyek jasa konstruksi. “Untuk pembangunan smelter Inco sudah mulai dikerjakan tahun ini, dan diharapkan selesai pada akhir tahun depan,” tambah Gamala, Senin (15/8).

Lebih lanjut Gamala mengatakan, perseroan akan fokus pada proyek jasa konstruksi dan memiliki high margin dan operating margin. Saat ini proyek jasa konstruksi memberikan kontribusi 94% kepada pendapatan perseroan dan sisanya dari proyek IPP.

Perseroan mengharapkan mendapatkan kontrak senilai US$100 juta-US$150 juta pada 2011. Sedangkan pendapatan ditargetkan sebesar Rp2,57 triliun pada 2011 dan laba bersih masih tergantung nilai tukar rupiah. Gamala belum dapat memastikan laba bersih akan positif pada 2011. “Laba bersih tergantung nilai tukar, dan kita akan menggenjot operating margin,” tutur Gamala.

Seperti diketahui, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp601,97 miliar dan laba bersih sebesar Rp1,76 miliar pada triwulan pertama 2011. [cms]

TRUB meraih laba bersih Rp177 miliar pada kuartal I/2011 ditopang oleh pendapatan lain-lain bersih yang melonjak menjadi Rp17,53 miliar dari Rp5,04 miliar di semester I/2010. Namun dari sisi operasional TRUB masih rugi usaha sebesar Rp469,08 juta, menyusut 90,11% dibandingkan dengan rugi usaha pada semester I9/2010 sebesar Rp4,74 miliar. Pendapatan TRUB menurun 2,84% menjadi Rp601,98 miliar, dan tahun ini pendapatan diperkirakan flat mengingat perolehan kontrak hampir sama dengan tahun lalu.

Sumber : IPS RESEARCH
BEI Suspensi TRUB dan Lanjutkan Suspensi 4 Emiten

Oleh: Agustina Melani
Pasar Modal – Senin, 1 Agustus 2011 | 11:17 WIB

INILAHCOM, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan
sementara perdagangan efek saham PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) di pasar reguler dan pasar tunai pada 1 Agustus 2011.

Hal itu disampaikan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI
I Gede Nyoman Yetna dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa
BEI Umi Kulsum dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (1/8). Sebelumnya BEI memantau lima emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan interim yang tidak diaudit per 31 Maret 2011 dan memenuhi denda sebesar Rp150 juta. Adapun lima emiten itu antara lain PT Katarina Utama Tbk, PT Royal Oak Development Asia Tbk, PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk, PT ATPK Resources Tbk, dan PT Indo Setu Bara Resources Tbk.

PT Truba Alam Manunggal Engineering baru membayar denda sebesar Rp150 juta tetapi belum menyampaikan laporan keuangan triwulan I 2011. Sedangkan PT Katarina Utama Tbk (RINA) belum menyampaikan laporan
keuangan triwulan I 2011 dan membayar denda Rp150 juta, PT Royal Oak
Development Asia Tbk (RODA), PT ATPK Resources Tbk (ATPK), dan PT Indo
Setu Bara Resources Tbk (CDPW) telah menyampaikan laporan keuangan
triwulan I 2011 tetapi belum membayar denda Rp150 juta.

Untuk saham RINA, RODA, CDPW, dan ATPK, bursa masih memperpanjang
suspensi efek perseroan sejak 1 Agustus 2011 pada sesi I perdagangan
efek. Sebelumnya saham Truba telah dibuka pada 29 Juli 2011.

Sebelumnya BEI telah memberikan peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp150 juta atas keterlambatan penyampaikan laporan keuangan yang dimaksud. Hal ini merujuk pada ketentuan II.6.3. Selain itu, bursa mengacu pada ketentuan II.6.4 Peraturan Pencatatan Nomor I-H tentang sanksi bursa melakukan suspensi apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan. [cms]
PT Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara perdagangan efek di pasar reguler dan pasar tunai pada perdagangan Senin (1/8) sesi I untuk PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB).

Hal ini disampaikan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Rill, I Gede Nyoman Yetna dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (1/8).

Suspensi ini diberlakukan akibat perseroan belum87 menyampaikan laporan keuangan interim yang tidak diaudit per 31 Maret 2011 hingga 29 Juli 2011. Untuk itu, perseroan juga akan didenda sekitar Rp150 juta. Penentapan denda ini merujuk pada Ketentuan II.6.3 peraturan BEI.

Selain itu, BEI juga memperpanjang suspensi atas PT Kataria Utama Tbk (RINA), PT Royal Oak Development Asia Tbk (RODA), PT Indo Setu Bara Resources Tbk (CPDW) dan PT ATPK Resources Tbk (ATPK).

http://www.imq21.com/news/read/39551/20110801/100505/BEI-Kembali-Suspensi-Saham-Truba.html

Sumber : IMQ JAKARTA
PT Truba Alam Manunggal Tbk (TRUB) akhirnya merilis laporan keuangan tahun buku 2010. Sayang, kinerja perusahaan pembangkit listrik ini kurang mengesankan dan mengalami penurunan di beberapa pos.

Misalnya, aset TRUB turun 3,03% menjadi Rp 6,4 triliun pada akhir tahun 2010. Padahal, tahun sebelumnya aset perusahaan ini masih Rp 6,6 triliun. Penurunan juga terjadi pada pendapatan TRUB yang di tahun lalu mencapai Rp 2,57 triliun. Sementara pendapatan perusahaan ini pada 2009 sebesar Rp 2,73 triliun, alias turun 5,86%.

Sejatinya, TRUB bisa menekan beban usaha sehingga laba usaha mereka mencatat kenaikan dari Rp 69,39 miliar di akhir 2009 menjadi Rp 125 miliar di akhir 2010.

Sayang, TRUB harus membukukan beban lain-lain sebesar Rp 142,51 miliar. Padahal, pada tahun 2009, pos ini mencatatkan penghasilan Rp 229,65 miliar. Berdasarkan penjelasan dalam laporan keuangan TRUB, beban tersebut terbentuk oleh selisih kurs.

Alhasil, TRUB menderita rugi Rp 55,16 miliar pada tahun lalu. Sementara di akhir 2009 perusahaan ini masih mencatat keuntungan Rp 216,43 miliar.

http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1311034200/73158/Beban-naik-TRUB-merugi-Rp-55-miliar-di-2010

Sumber : KONTAN.CO.ID
TRUB Raih Proyek dari PT Krakatau Daya Listrik

Oleh: Wahid Ma’ruf
Pasar Modal – Jumat, 15 Juli 2011 | 16:12 WIB

INILAH.COM, Jakarta – PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) meraih proyek dari PT Krakatau Daya Listrik senilai Rp8,088 miliar.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Jumat (15/7). Proyek itu dirah salah satu anak perseroan yaitu PT Trujba Jara Engineering. Untuk jenis pekerjaannya adalah pengadaan jasa turnkey overhoul boiler Unit 3.
IIG Alihkan 0,1% Saham TRUB ke Credit Suisse

Oleh: Wahid Ma’ruf
Pasar Modal – Rabu, 6 Juli 2011 | 11:38 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Salah satu pemegang saham PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB), Indo Infrastructure Group Pte Ltd mengalihkan kepemilikan saham perseroan ke 0,1% ke Credit Suidde Securities.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Rabu (6/7). Dengan pengalihan itu kepemilikan Indo Infrastructure Group Pte Ltd (IIG) di perseroan masih sebesar 6,92%.

Pengalihan itu dilakukan pada 27 Juni 2011, IIG mengalihkan 15.822.732 saham setara dengan 0,1%. Sebelumnya, IIG memiliki 1,1 miliar lembar saham atau setara dengan 7,02%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan melakukan suspensi (penghentian perdagangan sementara) terhadap PT Mitra International Resources TBK (MIRA) dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) lantaran ada permasalahan pada laporan keuangan daripada emiten itu sendiri.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito menjelaskan dilakukannya suspensi ini dikarenakan masih ada kekurangan-kekurangan dalam laporan keuangannya. “Untuk MIRA, suspensinya karena adanya disclaimer saja. Mereka sudah dua kali laporan keuangannya ada disclaimer, dan sudah dua kali kita suspend juga,” ungkap Eddy di Jakarta, Selasa (5/7/2011).

Lebih lanjut Eddy menjelaskan adanya disclaimer terhadap laporan keuangan tersebut dikarenakan lebih banyak disesbabkan oleh anak usaha daripada MIRA tersebut yaitu PT Apexindo. Saham MIRA ini disuspensi bursa pada 30 Juni lalu.

“Kita akan lihat seberapa cepat MIRA lakukan re-audite atau menyampaikan resume ke kita yaitu menyerahkan laporan akuntan yang bukan disclaimer yang lebih baik dari disclaimer,” paparnya.

Di sisi lain, untuk TRUB pihak BEI melakukan suspensi dikarenakan perseroan belum menyerahkan laporan keuangannya. “Kalau TRUB laporan keuangannya, karena mereka belum submit laporan keuangan,” pungkasnya.

Eddy menuturkan bahwa BEI belum akan melakukan sanksi lain terhadap kedua emiten tersebut. “Itu (suspensi) sudah sanksi dan sementara masih disuspensi,”pungkas Eddy.

http://economy.okezone.com/read/2011/07/05/278/476264/suspensi-saham-mira-trub-belum-akan-dicabut

Sumber : OKEZONE.COM

2 Komentar »

  1. Ya…yuk…sama2 gmn bkin saham trub naik lagi. Bwt para investor beli dong nih saham. Uda murah banget….
    Investor lokal beli dong…
    Dari pihal trub bantu buyback….kn jk murah saham di publik jd dikit…
    Jd perusahaan makin sehat juga mantap…

    Komentar oleh robin — September 27, 2011 @ 11:17 pm

    • setuju! gw maseh inves trub!

      Komentar oleh bumi2009fans — September 29, 2011 @ 1:32 pm


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke bumi2009fans Batalkan balasan